((((Saksikan videonya di chanel YouTube https://youtu.be/zpYulhMs17Q )))) Darurat Literasi. Kata ini kami kira tepat di nyatakan dalam situasi seperti sekarang ini. Semakin hari kita dijajah oleh teknologi dan kemudahkan yang membuat orang terlena. Mau tidak mau, siap tidak siap kita harus berdampingan dengan teknologi yang semakin maju. Diperlukan alat saring informasi yang baik untuk membendung efek buruk dari kemajuan teknologi, yaitu karakter anak. Karakter anak harus dibangun dengan baik agar kelak mereka bisa menjaga dirinya dan bisa membangun peradapan yang baik . Bagaimana caranya? Salah satunya dengan membaca.

Sumber video:https://www.youtube.com/watch?v=zpYulhMs17Q

Situasi inilah yang mendorong kelompok Bermain Safira terus mengkampanyekan gerakan gemar membaca. Kami selalu tertarik dengan gerakan-gerakan yang berbau literasi, darah kami serasa mendidih, bersemangat. Apalagi melihat situasi dan karakter anak-anak yang tumbuh di era sekarang yang dipenuhi teknologi-teknologi kekinian yang justru menjadi boomerang untuk generasi kita. Hanya dengan membacalah kita bisa menjadi tauladan. Karena setiap kita adalah tauladan bagi mereka, siapapun kita, entah itu guru, orangtua, tetangga bahkan orang yang melintas di hadapan anakpun adalah contoh buat mereka.

Membiasakan membaca buku haruslah dimulai sejak dini. Kelompok Bermain Safira berusaha untuk memfasilitasi anak membaca buku dan memberikan kesan pertama yang indah terhadap buku , membuat anak cinta terhadap membaca. Orang yang sukses berawal dari kecintaannya terhadap membaca, dengan membaca akan banyak inspirasi yang muncul, akan banyak ilmu pengetahuan yang diterimanya karena membaca adalah jendela dunia.

Sebisa mungkin kami bergerak bersama keluarga dan masyarakat di Dusun Trowono A Karangasem Paliyan Gunungkidul mengasuh anak-anak usia dini semampu kami dan diharapkan bisa menekan efek buruk dari perkembangan teknologi dan menjawab tantangan global. Dan ini adalah tanggungjawab bersama. Jika seorang pendidik gemar membaca maka anak didiknyapun akan gemar membaca. Membaca tidak hanya dilakukan di sekolah, namun harus berkesinambungan dalam keluarga dan masyarakat. Maka pendidik, orangtua dan dan masyarakat harus menjadi tim yang solid menjadi agen gemar membaca

Ada banyak ceritera dan buku yang telah kami bacakan, kami berikan , bahkan ceritera yang muncul secara tiba tiba di benak pendidik karena situasi tertentu bersama anak-anak. Karena pendidik PAUD harus cepat tanggap dan kreatif menghadapi dinamika pemikiran anak. Saat-saat seperti inilah tanpa disadari pendidik telah menghasilkan karya dan mereka tinggal menuangkannya dalam buku hingga bisa dinikmati dengan lebih baik. Hal ini pulalah yang mendorong kami turut serta dalam apresiasi kompetensi pendidik PAUD yang diselenggarakan oleh HIMPAUDI yaitu Apresiasi Kompetensi Pendidik PAUD (AKPP) Membacakan Buku Terintegrasi Pembelajaran dengan membacakan buku karya pendidik sendiri. Partisipasi ini diharapkan mampu melahirkan pendidik yang juga penulis di KelompokBermain Safira.